Rabu, 03 Oktober 2018

Belajar Dari Sebuah Kereta


Orek-Orek 3
Belajar Dari Sebuah Kereta 
TL
15 Agustus 2018

Kereta Api Indonesia, Ya, salah satu transportasi darat yang hampir seluruh orang dari segala penjuru negeri yang padat ini pernah menumpanginya. Begitupun dengan Lili, wanita kecil berbadan bongsor yang barusaja menggenapkan separuh agamanya.
Tepat sekitar 2 tahunan yang lalu, ia pernah menaiki sebuah kereta api kelas Ekonomi yang bertujuan di salah satu stasiun di daerah terpadat penduduknya, yaitu Jakarta.  Ia nekat ke sana untuk menyelesaikan suatu hal :) Di tengah hiruk pikuk perjalanan kereta menuju ke ibukota, ia mengamati seorang anak kecil yang duduk di atas pangkuan bundanya. Ia mengaduh, menangis, mencari-cari ayahnya yang ternyata duduk terpisah dengan mereka karena memang sisa bangku yang tersedia hanyalah itu.
"Bun... dimana ayah??, Dede pengen ikut ayah, pengen di gendong sama ayah, atau ayah duduk sini saja bund" rengek anak kecil itu dengan suara tersedu-sedu.  " Ayah duduk di gerbong paling belakang nak, adek duduk di sini saja sama Bunda, nanti, jam 11 kita turun bareng-bareng sama ayah, ke tempat uti" Jawab ibu itu seraya menenangkan buah hatinya.

Dari hal kecil itu, ia tersadar, bahwa terkadang, jarak memang menjadi persoalan terberat dalam bagian hidup seseorang. Bersyukurlah bagi kita yang bisa selalu dekat, duduk bersebelahan dengan orang-orang terkasih.  Jangan pernah sia-siakan momen sekecil apapun itu. Teruslah dan jangan bosan untuk menjaga tali perkasihan itu.  Namun demikian, juga janganlah berputus asa bagi kita yang memang belum diwaktukan untuk bersatu, bersama dengan orang-orang terdekat, orang yang mengambil peran penting dalam hidup kita.
Belajar dari sebuah kereta, yang mana rangkaian lokomotifnya biasanya terdiri dari 10-12 gerbong,  Tidak mungkin jika seluruh penumpang yang menaiki akan dinaikkan di gerbong 1 atau 12 seluruhnya. Tentu semua gerbong akan diisi dengan penumpang. Tentu ada jarak yang cukup jauh antara  gerbong 1 sampai dengan gerbong ke 12. Namun demikian, semua gerbong itu akan menuju tempat pemberhentian di stasiun yang sama pula. Pun dengan kita, yang barangkali saja hari ini ada seseorang yang penting dalam hidup kita tinggal jauh terpisah jaraknya,namun keduanya memiliki satu misi hidup ke arah depan yang sama pula.
Bicara soal jarak, bukan hanya bicara soal membayar ONGKOS yang berat, tapiii, lebih pada menahan RINDU yang berat :-)
Kata seorang dalam karyanya, jika jarak itu yang menjauhkanmu dan melemahkanmu, maka, doalah yang akan mendekatkanmu dan menguatkanmu .
Saling melangitkan doa ya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar