Orek-Orek 3
Belajar Dari Sebuah
Kereta
TL
15 Agustus 2018
Kereta Api
Indonesia, Ya, salah satu transportasi darat yang hampir seluruh orang dari
segala penjuru negeri yang padat ini pernah menumpanginya. Begitupun dengan
Lili, wanita kecil berbadan bongsor yang barusaja menggenapkan separuh
agamanya.
Tepat sekitar 2
tahunan yang lalu, ia pernah menaiki sebuah kereta api kelas Ekonomi yang
bertujuan di salah satu stasiun di daerah terpadat penduduknya, yaitu
Jakarta. Ia nekat ke sana untuk
menyelesaikan suatu hal :) Di tengah hiruk pikuk perjalanan kereta menuju ke
ibukota, ia mengamati seorang anak kecil yang duduk di atas pangkuan bundanya.
Ia mengaduh, menangis, mencari-cari ayahnya yang ternyata duduk terpisah dengan
mereka karena memang sisa bangku yang tersedia hanyalah itu.
"Bun...
dimana ayah??, Dede pengen ikut ayah, pengen di gendong sama ayah, atau ayah
duduk sini saja bund" rengek anak kecil itu dengan suara tersedu-sedu. " Ayah duduk di gerbong paling belakang
nak, adek duduk di sini saja sama Bunda, nanti, jam 11 kita turun bareng-bareng
sama ayah, ke tempat uti" Jawab ibu itu seraya menenangkan buah hatinya.
Dari hal kecil
itu, ia tersadar, bahwa terkadang, jarak memang menjadi persoalan terberat
dalam bagian hidup seseorang. Bersyukurlah bagi kita yang bisa selalu dekat,
duduk bersebelahan dengan orang-orang terkasih. Jangan pernah sia-siakan momen sekecil apapun
itu. Teruslah dan jangan bosan untuk menjaga tali perkasihan itu. Namun demikian, juga janganlah berputus asa
bagi kita yang memang belum diwaktukan untuk bersatu, bersama dengan orang-orang
terdekat, orang yang mengambil peran penting dalam hidup kita.
Belajar dari
sebuah kereta, yang mana rangkaian lokomotifnya biasanya terdiri dari 10-12
gerbong, Tidak mungkin jika seluruh
penumpang yang menaiki akan dinaikkan di gerbong 1 atau 12 seluruhnya. Tentu
semua gerbong akan diisi dengan penumpang. Tentu ada jarak yang cukup jauh
antara gerbong 1 sampai dengan gerbong
ke 12. Namun demikian, semua gerbong itu akan menuju tempat pemberhentian di
stasiun yang sama pula. Pun dengan kita, yang barangkali saja hari ini ada
seseorang yang penting dalam hidup kita tinggal jauh terpisah jaraknya,namun keduanya
memiliki satu misi hidup ke arah depan yang sama pula.
Bicara soal jarak,
bukan hanya bicara soal membayar ONGKOS yang berat, tapiii, lebih pada menahan
RINDU yang berat :-)
Kata seorang
dalam karyanya, jika jarak itu yang menjauhkanmu dan melemahkanmu, maka, doalah
yang akan mendekatkanmu dan menguatkanmu .
Saling
melangitkan doa ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar