Orek-orek 4
"Kamu tu Harusnya Gini, Jangan Kaya Gini!"
26 Oktober 2018
Kata Ustadz Salim a Fillah dalam suatu kesempatan, salah satu nasehat yang Allah berikan kepada kita adalah –kalau kita ingin menjadi orang yang sabar
dan baik kepada pasangan kita, tipsnya yaitu janganlah kita melupakan
kebaikannya-
Artinya, ketika kita dalam keadaan tidak nyaman,
ketika kita agak merasa kecewa kepada pasangan kita, maka janganlah terlalu
fokus kepada kesalahan itu, berusahalah untuk melihat kebaikan-kebaikannya
yang jaaaaauh lebih banyak selama ini.
Kalaupun kita tak suka terhadap satu hal pada diri
pasangan kita, bisa jadi, satu hal itulah yang akan menjadi sumber kebaikan
untuk diri kita.
Misalnya, Ketika kita mengetikkan atau mengirimkan sesuatu
hal dengan panjang lebar kepada do’i, kirimin emoticon-emoticon yang bejibun
banyaknya, dan si do’i hanya read aja atau menanggapi ala kadarnya aja, ya
gak usah baper.:-D.. Bukankah kita sudah faham, bahwa sejatinya sifat
laki-laki itu suka MENYENDIRI,
BERKONTEMPLASI, DAN MERUMUSKAN SOLUSI, sedangkan wanita itu sukanya SHARING, BERBAGI, BERCERITA,
MENGELUARKAN ISI HATI, MENUANGKAN PERASAAN, DAN KALAU PERLU SAMBIL
NANGIS-NANGIS DAN GULUNG-GULUNG :-D.
Ya karena sejatinya, memang dua dunia nya itu jelas
berbeda..
Kenapa kita harus berfokus pada kebaikan pasangan
kita? Kareeena, ketika kita hanya berfokus pada hal yang tidak kita suka,
maka kita akan berlarut pada kekecewaan dan berputus asa dari Rumah Tangga.
Naudzubillah...
Satu lagi.. Ketika kita sedang bermasalah dengan
pasangan kita, Maka nasehatilah diri kita dan janganlah mencari nasehat untuk
dirinya.
Seringnya. Ketika kita bermasalah dengan pasangan
kita, kita selalu mencari-cari nasehat kan untuk si do’i kan? " Kamu tu Harusnya gini" atau "jangan blablabla dong"! Hembb Harusnya, kitalah yang harus mencari nasehat untuk diri kita sendiri, karena,
bisa jadi sumber permasalahan, kekecewaan yang hadir, dan ketidaknyamanan-ketidaknyamanan
yang menghampiri itulah karena diri kita sendiri yang menyebabkannya sebab hati
yang sedang bermasalah.
Semoga, Dia selalu melapangkan dada kita.
Selalu Ingat Kebaikannya
Ingat hal-hal luar biasa yang ada padanya
Kenanglah hal-hal terindah bersamanya
Karena, selalu ada cerita tentang Ibu Kota, LOH ;D
|
Jumat, 26 Oktober 2018
“Kamu tu Harusnya Gini, Jangan Kaya Gini
Rabu, 03 Oktober 2018
Belajar Dari Sebuah Kereta
Orek-Orek 3
Belajar Dari Sebuah
Kereta
TL
15 Agustus 2018
Kereta Api
Indonesia, Ya, salah satu transportasi darat yang hampir seluruh orang dari
segala penjuru negeri yang padat ini pernah menumpanginya. Begitupun dengan
Lili, wanita kecil berbadan bongsor yang barusaja menggenapkan separuh
agamanya.
Tepat sekitar 2
tahunan yang lalu, ia pernah menaiki sebuah kereta api kelas Ekonomi yang
bertujuan di salah satu stasiun di daerah terpadat penduduknya, yaitu
Jakarta. Ia nekat ke sana untuk
menyelesaikan suatu hal :) Di tengah hiruk pikuk perjalanan kereta menuju ke
ibukota, ia mengamati seorang anak kecil yang duduk di atas pangkuan bundanya.
Ia mengaduh, menangis, mencari-cari ayahnya yang ternyata duduk terpisah dengan
mereka karena memang sisa bangku yang tersedia hanyalah itu.
"Bun...
dimana ayah??, Dede pengen ikut ayah, pengen di gendong sama ayah, atau ayah
duduk sini saja bund" rengek anak kecil itu dengan suara tersedu-sedu. " Ayah duduk di gerbong paling belakang
nak, adek duduk di sini saja sama Bunda, nanti, jam 11 kita turun bareng-bareng
sama ayah, ke tempat uti" Jawab ibu itu seraya menenangkan buah hatinya.
Dari hal kecil
itu, ia tersadar, bahwa terkadang, jarak memang menjadi persoalan terberat
dalam bagian hidup seseorang. Bersyukurlah bagi kita yang bisa selalu dekat,
duduk bersebelahan dengan orang-orang terkasih. Jangan pernah sia-siakan momen sekecil apapun
itu. Teruslah dan jangan bosan untuk menjaga tali perkasihan itu. Namun demikian, juga janganlah berputus asa
bagi kita yang memang belum diwaktukan untuk bersatu, bersama dengan orang-orang
terdekat, orang yang mengambil peran penting dalam hidup kita.
Belajar dari
sebuah kereta, yang mana rangkaian lokomotifnya biasanya terdiri dari 10-12
gerbong, Tidak mungkin jika seluruh
penumpang yang menaiki akan dinaikkan di gerbong 1 atau 12 seluruhnya. Tentu
semua gerbong akan diisi dengan penumpang. Tentu ada jarak yang cukup jauh
antara gerbong 1 sampai dengan gerbong
ke 12. Namun demikian, semua gerbong itu akan menuju tempat pemberhentian di
stasiun yang sama pula. Pun dengan kita, yang barangkali saja hari ini ada
seseorang yang penting dalam hidup kita tinggal jauh terpisah jaraknya,namun keduanya
memiliki satu misi hidup ke arah depan yang sama pula.
Bicara soal jarak,
bukan hanya bicara soal membayar ONGKOS yang berat, tapiii, lebih pada menahan
RINDU yang berat :-)
Kata seorang
dalam karyanya, jika jarak itu yang menjauhkanmu dan melemahkanmu, maka, doalah
yang akan mendekatkanmu dan menguatkanmu .
Saling
melangitkan doa ya..
Yey, Akhirya SAH!
Orek-Orek
2
Yey, Akhirya SAH!
TL
20 Juni 2018
“Semoga Allah memberkahimu dan memberi berkah atasmu serta
mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan”
[HR. Ashabus-Sunan kecuali An-Nasa’i
dan lihat Shahih Sunan At-Tirmidzi]
Berbicara soal jodoh atau pasangan hidup, lebih kerennya
lagi kalau orang Jawa bilang GARWA alias
Sigaraning Nyawa merupakan bahasan
yang paling menarik bukan? Bahasan yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam,
lebih-lebih kalau cewek-cewek kos-an-,
jones :-p, yang di akhir bulan
sudah menghitung-hitung hari kapan babe transfer uang bulanan, kapan bidik
misi cair ;-D, topik soal Jodoh bisa mengalahkan perut yang laper karena makan
yang di rapel satu kali kaya gajinya kakek-kakek veteran, yups, makan nya satu
kali di siang hari menjelang sore. Wkwkwwkwk
Kita memang tidak pernah tahu siapa yang akan menjadi
pasangan hidup kita, kita memang bisa menginginkan dan mengharapkan serta
merencanakan, tetapi Allah lah yang
berhak menentukan. Dan akan menjadi sesuatu hal yang membahagiakan lagi,
terlebih jika apa yang kita inginkan dan rencanakan dalam hidup kita, ternyata
Allah nyatakan, ternyata Allah kabulkan. Walhamdulillah....Seperti dengan apa
yang telah dilakoni oleh seorang gadis desa yang sedang menempuh pendidikannya
di salah satu universitas di Semarang itu, tepat pada Hari Rabu, 20 Juni 2018,
persis satu hari menjelang usianya yang genap 21 tahun, ia berhasil menambah
coretan di catatan kecilnya, coretan coretan pena yang merupakan impian
sederhananya, impian kecil yang terkadang untuk setiap orang sebayanya sangat
mudah untuk dilakoninya,tanpa harus dituliskan menjadi impian-impian yang
nampaknya besar.
Yah, ia mencoretkan target hidupnya yang berada di point nomor 107.
Yah, ia mencoretkan target hidupnya yang berada di point nomor 107.
Disana jelas tertuliskan “ InsyaAllah pgn mnkh umur
21/22/23 deket rumah;-D”.wkkk... Tulisan yang terkadang kita anggap sebagai hal yang
tak masuk akal, ternyata itu merupakan bagian dari doa-doa kita. Terkadang kita
telah lupa dengan apa yang pernah kita tuliskan, akan tetapi, Allah adalah Dzat
yang Maha Ingat, Dzat yang selalu mengabulkan apa yang hambanya pinta. As
long as the things are good for us, that’s
the sentence should be underlied. Ternyata benar Allah nyatakan target ke
107 yang gadis itu tuliskan, ia ingin menikah di umur paling awal ke-21 dan
ingin sekali mendapatkan partner hidupnya
yang deket rumah alias ga jauh-jauh amat:p. Qodarullah, sekali lagi Allah
nyatakan apa yang menjadi impianya. Hari itu, kalimat singkat “Saya Terima
nikahnya, Tia Liztiawati Binti Umardhani dengan seperangkat alat sholat,
dibayar tunai” dari lidah seorang pemuda tamfan :p dari Parangtritis, Jogja,
yang kakung nya sering panjangkan menjadi tritisan
omah, njujug saja, akakkakakaakakkak...... secara syar’i memindahkan
perwalian anak gadis tersebut dari ayahnya terhadapnya. Dua hal yang bisa kita
jadikan pelajaran disini:
1. Benar adanya jika perkataan adalah doa, tulisan yang kita
coretkan dalam lembaran kertas sekalipun, itu adalah perkataan yang kemudian
menjadi bagian dari doa-doa kita. Untuk itu, senantiasalah kita untuk menjaga
perkataan dari setiap yang terucap dari lidah kita, karena apa yang terucap
dari lidah kita adalah doa yang barangkali saja malaikat turut meng-aamiinkan
2. Menjadi raja dan ratu jangan di hari
itu saja, senantiasalah berusaha untuk selalu meng-rajakan dan meng-ratukan partner hidupmu di dunia dan InsyaAllah
di akhirat nanti. Artinya, saling berebutlah untuk mendahulukan kewajiban because automatically hak partner kita terpenuhi.
H-1 to D-Day
Orek-Orek
1
H-1 to D-Day
TL
19 Juni 2018
Menjelang dua hari menuju penggenapan
usianya yang ke-21, nampaknya ada sesuatu yang beda dari biasanya. Ya, ia tak
pernah sekalipun merayakan hari berkurangnya usia selama sudah hampir dua puluh
satu tahun menghirup udara di belahan bumi ini. Yups, that’s like an unusual activity, banyak sekali saudara,
kerabat, dan tetangga-tetangganya yang menyibukkan diri di rumah kecil itu. Bau
asap dari pawon yang sudah
bertahun-tahun ibunya gunakan untuk mengenyangkan perut suami dan anak-anaknya
itupun berbau beda dari biasanya. Bau khas ikan asin, tempe tahu goreng yang ga
pernah absent seharipun, serta bau
khas masakan oseng-oseng dan sayur lethok tahu tempe bosok yang biasanya aromanya paling menusuk di hidung siapa
saja yang melintas, tak tercium sedikitpun.
Hmm... lantas bau apa yang
tertangkap di hidung-hidung manusia itu?
Yakni bau ragi yang dioleskan
pada beras ketan yang sudah dinanak,
bau khas gula jawa yang dicampuradukkan dengan beras ketan, bau khas santan yang dituangkan ke dalam adonan, bau khas
cabai merah yang diuleg di cobek.
Sudah seperti orang hajatan saja. Uwooo... nampaknya rumah kecil itu memang mau
mengadakan sebuah hajatan. Hajatan merayakan umur anak sulungnya yang ke dua
puluh satu kah? Atau hajatan merayakan kelulusan Sekolah Dasar anak
bungsunyakah? Bukan juga. Lantas hajatan untuk siapa dan dalam rangka apa? Jangan-jangan
hajatan dalam rangka perayaan penurunan berat badan anak sulungnya. Ah tak
juga. Lantas? Hem.. Jadi, hajatan sederhana yang akan digelar dalam rumah kecil
itu dalam rangka tasyakuran anak sulungnya yang sebentar lagi akan diambil
orang. Hah? Diambil orang kok malah hajatan dan bersyukur? Ya lah, kan diambil
dalam rangka menyempurnakan separuh agamanya. E cieee :-p
Itulah kenapa setiap manusia yang
terlahir di dunia ini secara nalurinya pasti akan disebut-sebut sebagai makhluk
sosial atau kalau bahasa gaulnya orang sering menyebutnya zoon politicon. All right, let’s
we next to the point. Pastilah, dalam penyelenggaran hajatan yang sekalipun
itu sangat tidak memper kalau orang
Jawa bilang, sekalipun itu sangat sederhana, kita gabakalan bisa buat ngurusin
semuanya. Sanak saudara dan teman-teman gendheng
sekalipun akan sangat kita butuhkan uluran tangannya. Likes the people in the picture bellow! Pakdhe, budhe, mbah,
mbakyu, pak lik, dan kakung tercintahnya turut terjun lapangan pula buat rajang-rajang jamur. Teman-teman dan
adik-adik tingkat yang ahli ronda malam ini pulalah yang turut membantu tanpa dapet upah apa-apa :-D. Mereka turut melancarkan ngudhak
puding di pawon, bikin souvenir ala-ala, bikinin photobooth yang kece abis. Serta tak luput dari doa yang tulus dari teman-teman dan mbak-mbak yang LUAR BIASA. :-)
Semoga senantiasa Allah mudahkan urusan saudara-saudara dan teman-teman sekalian :-*
Langganan:
Postingan (Atom)